Showing posts with label tradisional. Show all posts
Showing posts with label tradisional. Show all posts

Thursday, August 16, 2018

Kue Muso Khas Jambi


Kue Muso adalah kue khas dari Jambi. Aku sudah tahu kue ini sejak masih di Sidoarjo, sebelum melanglang buana hingga Riau. Justru di tempatku di Riau aku tidak menemukan kue ini. Aku suka kue ini, terutama yang isi durian. Lapisan luarnya kenyal rasa coklat berpadu dengan isi yang rasa durian... hhhmmmm... enak! 

Kali ini aku bikin yang isi pandan dulu, karena belum musim durian di sini. Nanti kalau musim durian aku tambahkan resepnya ya. Oiya, aku juga memakai cetakan talam, karena hanya punya cetakan ini yang cocok untuk kue muso ini... hahahaha....

Bahan kulit:
250 gr tepung ketan
75 gr tepung terigu protein tinggi/sedang
50 gr coklat bubuk
50 gr minyak sayur
1 sdt garam halus
50 gr gula pasir
1 sdt vanili
200 ml air suam-suam, untuk air ini tidak jadi patokan khusus. Ketika nguleni masukan air sedikit-sedikit sambil terus diuleni. Jika sudah kalis (tidak lengket ditangan) dan empuk itu berarti proses ulen sudah selesai dan tidak perlu ditambah air.

Bahan isi:
500 ml santan (aku pakai Kara yang kemasan 200 ml, aku tambahkan air panas 100 ml, aduk rata, lalu tambahkan lagi air suhu biasa 200 ml)
1 sdm essens pandan larutkan dalam 50 ml air
2 butir telur 
100 gr tepung terigu protein tinggi/sedang
175 gr gula pasir
1 sdt garam halus
1 sdt vanili

Cara Pembuatan:
1. Campur semua bahan kulit, kecuali air suam-suam. Mulai menguleni dengan memasukkan air suam-suam sedikit demi sedikit sampai kalis dan empuk. Adonan jadi seperti di foto ini:



2. Olesi cetakan talam dengan minyak goreng tipis-tipis saja. Timbang adonan sebanyak 25 gr, lalu bulatkan jadi bola, taruh di dalam cetakan talam (cucing) lalu mulai membentuknya seperti mangkok, seperi gambar di bawah ini:


3. Buat isi: campur santan dan air pandan masukkan telur, kocok rata dengan whisk. Masukkan terigu, gula, garam, vanili aduk dengan whisk hingga rata dan terigu tidak ada yang menggumpal. Lalu tuang ke dalam mangkok coklat seperti gambar di bawah ini:


4. Siapkan kukusan, panaskan, dan lapisi tutup kukusan dengan kain. Masukkan cetakan-cetakan adonan di atas ke dalam kukusan dan kukus selama 15 menit. Jika sudah matang, angkat cetakan dari kukusan, tapi jangan mengeluarkan kue dari cetakan, tunggu sampai agak dingin supaya bentuk kue tidak berubah.

Hasil: 28 kue muso

Tuesday, February 13, 2018

Mandai Goreng Tepung Dan Sambal Mandai

Asyiknya tinggal di berbagai tempat yang berbeda itu adalah terbukanya kesempatan untuk mencicipi dan mencoba membuat berbagai masakan tradisional. Aku sudah mengalaminya... seneng banget rasanya! Salah satunya adalah pengalaman baru yang sangat menarik dengan buah cempedak!

Sewaktu aku di Sidoarjo, aku sering lihat buah cempedak ini di sebuah supermarket besar dekat rumahku, tapi aku gak pernah ingin membelinya karena waktu itu aku masih bertarung dengan diabetes yang menurutku "mengganas". Hanya baunya saja yang kutangkap seperti gabungan durian dan nangka... Wangi sekali!

Nah, terdorong oleh keinginan suamiku, dua minggu lalu di Kuala Enok sini aku membeli cempedak dua buah. Ketika masih memilih-milih cempedak, ada seorang pembeli juga yang nyamperin aku, dia cerita tentang cempedak yang kulitnya bisa dimakan, namanya "mandai". Dia bilang gini: "kulit cempedak direndam air garam lalu digoreng." Sudah gitu aja... wah... menurutku ini pengetahuan yang sangat kurang tapi memancing keingintahuan yang lebih lanjut! Kan belum tahu tuh: garamnya seberapa, airnya seberapa, direndamnya berapa lama, cara gorengnya bagaimana... ah.. pertanyaannya kebanyakan! Daripada dicap cerewet, mending aku cari tahu sendiri di internet. Oiya, dia juga menambahkan kalau ini adalah masakan trasisional suku Banjar.

Sepulangnya aku langsung gugling. Ketemu deh caranya! Begini: kulit cempedak yang bejerubut itu setelah dipotong, dibersihkan, dan dicuci, lalu diberi garam. Kira-kira untuk 1 buah cempedak garamnya 7 sendok munjung. Lalu masukkan ke stoples plastik atau kaca (untuk perendaman dengan garam hindari pakai alat dapur dari logam ya... bisa berkarat), setelah itu tuang dengan air sampai terendam semua, lalu bagian atas air itu ditaburi garam lagi kira-kira 1 sendok makan. Nah setelah itu tutplah stoples dan diamkan kira-kira 3 hari sampai dia terfermentasi. Kalau sudah 3 hari bisa diolah jadi macam-macam hidangan. Dalam kondisi dalam stoples ini mandai bisa tahan sampai 3 minggu. Sampai saat ini aku sudah mengolah mandai jadi dua macam masakan: goreng tepung dan sambal.



Cara membuat mandai goreng tepung:
Iris tipis mandai yang sudah terfermentasi, cuci dulu sampai air cucian jadi bening. Pencucian ini sekaligus untuk mengurangi kadar garam supaya masakan gak terlalu asin.
Siapkan tepung terigu kering. Guling-gulingkan mandai di tepung sampai agak tebal dan seluruh bagian tertutup tepung, goreng sampai krispi. Makannya bisa dicocol saus sambal.


Cara membuat sambal mandai:
Mandai yang sudah terfermentasi diiris tipis, lalu cuci hingga air cucian bening. Goreng hingga kering tapi tidak gosong.
Siapkan: cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan sedikit terasi. Goreng semua bahan ini hingga harum, angkat dari wajan, lalu tiriskan dari minyaknya. Uleg semua bahan sambal ini, lalu campurkan ke mandai goreng. Boleh diberi sedikit minyak bekas menggoreng bahan sambal supaya lebih sedap aromanya.

Selamat menikmati ^_^

Friday, November 13, 2015

Rujak Cireng dan Cireng Keju


Bikin rujak cireng sendiri yuk... bebas MSG! Dan bebas pengawet! Rasanya enak, teksturnya garing di luar, empuk di dalam, dan mekar! Saya pernah nyoba masak ini siang hari, lalu saya simpan sampai malam juga masih garing.

Dan kalau mau bikin untuk stock, bikinlah sekitar 2-3 resep, lalu ketika jadi adonan yang siap goreng, bulat-bulatkan dengan 2 sendok makan, lalu gulingkan di atas tepung kanji hingga tebal, tujuannya supaya dia tidak lengket dengan bola-bola cireng lainnya. Lalu simpanlah dalam wadah, letakkan di freezer.

Bahan biang:
100 gr tepung tapioka 
3 sdm tepung terigu
3 siung bawang putih halus atau 1 sdm bubuk bawang putih
Garam secukupnya (kira-kira 3/4 sdm)
400 ml air/santan

Bahan kering:
200 gr tepung tapioka
2 sdm tepung terigu
2 batang bawang prei
1 sdm bawang merah goreng

Kalau mau bikin cireng keju, hanya perlu mengganti bahan keringnya saja menjadi seperti ini:
200 gr tepung tapioka
100 gr keju parut
Cara membuatnya sama saja dengan cireng biasa

Cara membuat:
1. Campur bahan kering, aduk rata, sisihkan

2. Campur bahan biang, aduk rata, lalu masak di api kecil hingga jadi adonan yang kental seperti di wadah kiri gambar di bawah ini

3. Campur bahan biang yang telah dimasak ke dalam bahan kering. Perhatikan: campurlah ketika adonan biang masih panas. Lalu aduk-aduk dengan garpu atau sendok kayu hingga rata. Setelah rata uleni dengan tangan hingga jadi adonan yang tercampur seperti gambar di bawah ini. Tidak perlu sampai kalis, asal sudah mencampur saja. Ingat, adonan terasa hangat di tangan, hati-hati.

4. Panaskan minyak kelapa di wajan, lalu sendoki adonan dengan 2 sendok makan, bulat-bulatkan memakai sendok, lalu masukkan ke dalam penggorengan, goreng hingga bagian luarnya kering. Tidak perlu menunggu cireng kecoklatan, karena memang tidak perlu memasaknya hingga kecoklatan :)

Bumbu rujak:
250 gr gula jawa yang bagus dan bersih, dicincang
4 buah cabe rawit
1 sdt terasi matang
1/4 sdt garam
50 ml air matang

Cara membuat bumbu rujak:
Campur semua bahan di atas, uleg hingga halus dan rata. Tidak perlu dimasak ya... kecuali jika ingin awet sampai berminggu-minggu, maka setelah diuleg bumbu rujak harus dipanaskan hingga mendidih.

Rujak cireng siap dinikmati!

Oiya, cireng keju biasanya tidak dinikmati sebagai rujak cireng ya... kayaknya kok bakal aneh rasanya kalau makan "rujak cireng keju" ... hahahaha....

Monday, March 17, 2014

Lumpia

Kami sekeluarga suka makan lumpia, termasuk lumpia basah. Di dekat rumah kami juga banyak penjual lumpia semarang yang enak, tapi sayangnya jorok. Penjual pertama kukunya panjang, lalu selama menyiapkan lumpia basah dia tidak pakai sarung tangan. Kuku panjang itu lebih mudah menyelipkan kuman kan... belum lagi fungsi kuku pada umumnya... ngupil, cabut bulu, cabut jerawat... ih jijay! Padahal lumpia basah itu tidak dimasak lagi, langsung dimakan setelah diisi >.< Lalu penjual kedua, dia memberi larutan terigu-air yang mentah di kulit lumpia, dengan tujuan supaya kulit lupia tidak terbuka... itu perlu kalau lumpia goreng... karena ketika digoreng bisa saja kulitnya terbuka. Tapi lumpia basah tidak perlu digituin... mentah lagi! Duh >.<

Karena itu, aku belajar bikin lumpia nih ceritanya. Sebetulnya dari dulu juga sudah pernah belajar, tapi aku rasa kulit lumpianya masih kurang pas, terlalu kaku sehingga mudah sobek ketika digulung. Nah ini aku pakai resep baru, dan SIP! Silakan dicoba...

Bahan kulit:
150 gr tepung terigu protein sedang
80 gr tepung beras
2 butir telur, kocok pakai garpu sampai tercampur saja
400 ml air
1/2 sdt garam

Bahan isian :
Untuk isian sebetulnya bebas saja, bisa dibuat seperti lumpia semarang yang pakai ayam dan rebung, boleh juga apapun yang disukai. Kali ini saya pakai variasi smoke beef.
3 lembar smoke beef, potong sekitar 2x3 cm
200 gr tauge/kecambah
500 gr wortel
1 sdm minyak wijen
1 sdt gula
1/2 sdt garam
Merica secukupnya
1/2 cangkir air

Bahan saus :
2 sdm miso (tauco jepang), bisa juga digunakan taoco biasa
2 sdm saus tomat
3 sdt gula
1/4 sdt garam
1 sdm tepung maizena, larutkan dalam 2 sdm air matang
1 cangkir air

Cara membuat kulit:
Campur tepung terigu, tepung beras, dan garam, aduk rata. Masukkan telur sedikit demi sedikit, aduk rata. Masukkan air, aduk rata. Silakan disaring untuk menghaluskan adonan ini.
Lalu siapkan wajan dadar, buatlah dadar dengan api kecil saja sampai adonan habis.

Cara membuat isi:
Siapkan wajan, panaskan, masukkan minyak wijen. Lalu masukkan smoke beef, tumis hingga harum. Masukkan taoge dan wortel serta bumbu-bumbu dan air, aduk rata dan masak hingga sayuran matang.

Lalu mulailah mengisi kulit lumpia dengan bahan isian ini. Lipat seperti melipat amplop.

Cara membuat saus:
Panaskan wajan, masukkan miso/tauco, masukkan air, saus tomat, gula, garam, aduk hingga rata. Setelah mendidih masukkan larutan maizena+air, lalu aduk hingga rata dan mendidih lagi, angkat.

Lumpia siap dihidangan dengan saus, cabe, dan daun bawang.

Sekarang kami bebas bisa makan lumpia yang enak tanpa takut jorok .. hihihi :D 

Friday, August 16, 2013

Ayam Betutu Panggang




Nah, kali ini resep ayam panggang dengan resep ayam betutu. Masakan ini adalah masakan khas Bali. Saya melakukan beberapa modifikasi dari resep aslinya. Antara lain, saya mengganti daun singkong dengan daun lelem (daun yang biasa dipakai dimasakan khas Manado), karena saya kesulitan mencari daun singkong, sedangkan di halaman saya ada tanaman lelem, tinggal petik aja... hehehe... Selain itu saya juga tidak menggunakan terasi, karena anak saya tidak suka aroma terasi dan saya sendiri mengurangi konsumsi terasi.

Resep di bawah ini adalah resep aslinya.

Bahan :
1 ekor ayam (tanpa jerohan)
1 buah jeruk nipis (saya pakai jeruk sambal)
100 gram daun singkong rebus, iris halus (saya pakai daun lelem kira-kira 20 helai)
2 batang serai, gunakan bagian yang putih, cincang
Garam
4 lembar daun jeruk purut
3 sendok makan minyak untuk menumis
Daun pisang secukupnya

Bumbu halus :
10 siung bawang merah
10 siung bawang putih
6 buah cabe merah
4 buah cabe rawit merah
1 sdt terasi (saya tidak pakai)
2 cm kunyit
1/2 sdm ketumbar
2 cm jahe, parut
4 cm lengkuas, parut
Garam dan gula merah secukupnya

Cara membuat :

  1. Lumuri ayam dengan air jeruk dan garam, sisihkan
  2. Haluskan bumbu halus dan serai cincang, tumis hingga harum.
  3. Bagi bumbu tumisan jadi 2 bagian, yang satu bagian lumuri di bagian luar ayam, sedangkan bagian lain dicampur dengan daun singkong, daun jeruk dan garam, lalu dimasukkan ke dalam rongga badan ayam.
  4. Bungkus dengan daun pisang, kukus selama lebih kurang 30 menit. Dinginkan.
  5. Kalau hendak makan panaskan ayam dengan cara dibakar hingga kecoklatan. Lebih baik dipanggang dengan panggangan yang kontak dengan api langsung (bukan oven, atau microwave, atau double pan) supaya warnanya cantik dan ada aroma bakarannya.
  6. Siap disantap dengan nasi hangat dan sambal.

Sunday, April 7, 2013

Mochi Kacang Merah


Mochi yang versi ini adalah yang berisi kacang merah. Modifikasi yang saya lakukan dari resep asli hanya pada pemberian essens frambozen.

Bahan :
Bahan Kulit :
400 gr tepung ketan
550 ml air
1/2 sdt garam
100 ml santan
100 gr gula pasir
1 sdt essens frambozen, atau vanili cair (bisa diganti juga dengan essens pandan)
100 gr tepung kanji, sangrai (goreng tanpa minyak)
Minyak goreng

Bahan Isi :
100 gr kacang merah
1/2 sdt garam
250 ml air untuk merebus
6 sdm gula pasir
1/2 sdt vanili bubuk
2 sdm santan kental

Cara Membuat : 

Isi kacang merah :

  1. Rendam kacang merah selama kurang lebih 4 jam, lalu tiriskan. 
  2. Rebus kacang merah bersama garam dan air hingga kacang jadi empuk. Dinginkan. 
  3. Setelah dingin blender kacang merah dengan seluruh airnya hingga halus. 
  4. Masak kacang merah dengan gula pasir, vanili, dan santan kental hingga airnya mengering (kalau diaduk dengan sendok dasar panci akan kelihatan dan kacang merah tidak mudah jatuh ketika disendok). Dinginkan.
Kulit mochi :
  1. Taruh tepung ketan di mangkok adonan, beri 225 ml air, aduk rata. 
  2. Lalu masukkan sisa air, aduk rata lagi. 
  3. Ambil kain bersih (kira-kira sebesar serbet), taruh di atas mangkok, lalu taruh adonan tepung ketan tadi di atas kain, bungkus, lalu peras airnya. Jangan buang airnya, sisihkan 50 ml untuk memasak.
  4. Tuang 50 ml air tadi ke dalam panci, beri santan, gula pasir, dan garam. Masak hingga mendidih, sambil diaduk terus. Setelah mendidih, angkat, lalu biarkan hangat sejenak. 
  5. Beri pewarna atau essens pada adonan no. 4 bila suka, aduk rata. 
  6. Lalu masukkan adonan cair no. 5 ke dalam tepung ketan tadi. Aduk rata hingga tak ada bagian yang menggumpal.
  7. Siapkan kukusan, panaskan. Siapkan loyang, olesi dengan minyak goreng, lalu masukkan adonan mochi ke dalam loyang. Kukus selama + 20 menit (jangan lupa untuk membungkus tutup kukusan dengan serbet bersih yang tidak bau sabun).
  8. Jika sudah matang, keluarkan adonan mochi dari kukusan, dinginkan hingga suhu ruang. 
  9. Dan mulailah membentuk mochi : ambil adonan sebesar bola pingpong, lalu pipihkan, isi dengan kacang merah, tutup dengan cara dibulat-bulatkan, lalu guling-gulingkan di tepung kanji yang sudah disangrai. Letakkan di atas kertas yang sudah dipotong bundar. Lakukan hingga adonan habis. Jika adonan lengket di tangan anda, lumuri tangan anda dengan tepung kanji sangrai.
Mochi siap dinikmati.

Saturday, April 7, 2012

Sayur Asin Khas Surabaya


Sayur Asin Khas Surabaya :
Sawi asin (bikin sendiri), tahu kuning (bikin sendiri), acar kuning krai (bikin sendiri), petis (Ny. Siok) yang diuleg dengan cabe rawit, dan kerupuk sayur.

Rasanya : asem, asin, gurih, dan tentu saja pedas.

Dulu, ketika saya kecil dan tinggal di Surabaya, penjaja sayur asin ini hanya bisa ditemui di Pasar Kupang (dekat Jl. Diponegoro - Jl. Pasar Kembang).
Saya dulu tinggal di Jl. Wonorejo, dekat Jl. Pasar Kembang, di area rumah saya ada penjaja keliling sayur asin ini, selalu beli, tiap siang jam 2 atau jam 3. Saya suka rasanya yang segar dan pedas, seolah menghalau kantuk. Kerupuknya yang gurih memberi penawar untuk lidah yang kepedasan.

Dan sekarang saya bisa membuatnya sendiri... sungguh menyenangkan ^_^

*teringat gunting pak sayur asin yang digunakan untuk menggunting sawi asinnya - berkarat :D


Monday, April 2, 2012

Bakpia Super Ala CookMary


Biasa (tdk berlapis-lapis)
Bahan:
-300 gr terigu segitiga
-25 gr gula halus
-150 cc air
-vanili secukupnya
-100 gr mentega putih atau 80 cc minyak goreng
-sedikit garam
Cara membuatnya: semua bahan, kecuali mentega dimixer sampai rata, kemudian masukkan mentega, mixer lagi sampai kalis.

Crispy (berlapis)
Bahan:
A.
250 gr terigu segitiga
25 gr gula halus
Sedikit garam
130-150 cc air es
50 gr mentega putih
Smua bahan A di mixer/uleni sampe kalis.

B.
150 gr terigu kunci
100 gr butter/80 cc minyak goreng.
Bahan B dimixer sampai tercampur rata.

Cara membuatnya:
Bahan A yang sudah kalis, dibagi jadi 64 bagian.
Bahan B dibagi jadi 64 bagian bikin bulat2.
Masukan bahan B ke dalam bahan A sampai habis.
Setelah itu, ambil dr urutan pertama yg diisi, kita pipihkan, lalu dilinting...sampai semua habis (prinsipnya kayak bikin korsvet)
Setelah itu diamkan 1 jam, baru beri isian siap dipanggang di oven atau di wajan..

Isi Keju:
- 50 gr butter
- 50 gr margarin
- 100 gr susu bubuk
- 25 gr gula halus
- 150 cc air
- 100 gr terigu segitiga
- 200 gr cheddar cheese
Cara:
Masak semua bahan kecuali keju. Setelah mendidih/matang, masukkan keju, masak sampai bisa dibentuk.

Isi Kacang Ijo:
- 250 gr kacang ijo kupas,rendam min 3 jam
- 150 gr gula pasir
- 150 cc air
Cara:
Kacang ijo yg sdh direndam, dikukus 30 menit, lalu blender.
Kemudian masak dgn air, gula, pandan sampai mendidih.

Isi Coklat:
-75 gr mentega
-50 gr terigu segitiga
-150 gr gula bubuk
-100 gr susu bubuk
-50 gr coklat bubuk
-150 ml air.
Cara:
Campur mentega, terigu, gula, susu, coklat, aduk rata.
Tuangi air sedikit demi sedikit, sambil aduk terus hingga rata.
Masak diatas api kecil, sambil diaduk sampai matang dan adonan tidak lengket.

Wednesday, February 8, 2012

Pukis



Akhirnya nemu juga resep pukis yang mentul-mentul ^_^

Bahan A:
25 gr tepung terigu protein sedang (kmrn pake protein tinggi, gpp juga)
50 ml air
5 gr ragi instan (1 sachet)

Bahan B:
2 btr telur utuh
2 btr kuning telur
150 gr gula pasir

Bahan C:
125 gr tepung terigu protein sedang (kmrn pake protein tinggi, gpp juga)

Bahan D:

200 ml santan kental
1/2 sdm mentega leleh
1/4 sdt garam

Cara membuatnya:
1. Campur semua bahan A, aduk hingga rata. Diamkan selama 15 menit.
2. Kocok bahan B hingga kental, tuangi adonan A, aduk rata, masukkan juga bahan C aduk rata.
3. Campur semua bahan D, tuangkan kedalam adonan. Aduk rata, diamkan selama 1 jam.
4. Panaskan cetakan kue pukis, tuangi adonan hingga tiga perempat penuh, biarkan sampai nampak berbuih dan berlubang-lubang, beri sepotong keju pada tiap pukis, tutup cetakan hingga pukis matang. Angkat.

Asal Resep : Difa Cakes

Sunday, October 2, 2011

Talam Bajabuk


Bahan:

Untuk lapisan atas :
  • 125 cc santan kental
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdm tepung kanji
  • 1 sdm tepung beras
Untuk Lapisan bawah :
  • 500 gr tepung beras
  • 125 gr tepung kanji
  • 750 cc santan cair hangat
  • 3 sdm gula pasir
  • 3 sdt garam
Untuk Taburan :
  • Bajabuk -> abon ikan tongkol khas Sulawesi. Kalau tidak ada bisa diganti ebi atau abon sapi biasa
Cara Membuat :

1. Lapisan atas : campur semua bahan, aduk rata, sisihkan.

2. Lapisan bawah : campur kedua jenis tepung, garam dan gula. Tuangi santan hangat sedikit demi sedikit, aduk dengan pengaduk kayu sampai jadi adonan yang bisa diuleni, lalu masukkan santan sisanya, aduk rata sampai kental seluruh adonan.

3. Panaskan cetakan talam (cucing) didalam kukusan (dandang). Tuang lapisan bawah sampai hampir penuh. Tutup kukusan, masak sampai matang, selama kurang lebih 10 menit. Kalau matang kue akan menjadi cekung (jawa = jeglong).

4. Tuang adonan lapisan atas sebanyak setengah sendok makan ke dalam cekungan tadi. Lalu masak lagi sampai matang, sekitar 5-7 menit.

5. Angkat cetakan dari kukusan. Biarkan sampai agak dingin, lalu keluarkan dengan bantuan tusuk gigi atau sendok. Taburi atasnya dengan bajabuk/abon/ebi tumbuk.

Tips : jangan keluarkan kue ketika masih panas, karena kue akan berubah bentuk. Cetakan talam tidak perlu diberi minyak goreng ataupun mentega, karena kue tidak akan lengket.